Masdar Mengumumkan Selesainya Pembiayaan Proyek PLTS Terapung Cirata di Indonesia dan Dimulainya Pekerjaan Konstruksi

Masdar Mengumumkan Selesainya Pembiayaan Proyek PLTS Terapung Cirata di Indonesia dan Dimulainya Pekerjaan Konstruksi

ABU DHABI, 3 Agustus (WAM) - Perusahaan Energi Masa Depan Abu Dhabi (Masdar), salah satu perusahaan energi terbarukan terkemuka di dunia, dan Perusahaan Utilitas Listrik PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PT PJBI), anak perusahaan Perushan Listrik Negara (PLN), mengumumkan hari ini penyelesaian kontrak pembiayaan Proyek PLTS Terapung Cirata dan dimulainya pekerjaan konstruksi proyek tersebut.

Proyek ini, yang pertama di Indonesia, didanai oleh Sumitomo Mitsui Financial Group, Societe Generale Bank dan Standard Chartered Bank. Pembangkit 145 MW sedang dikembangkan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali, Masdar Solar Energy, perusahaan patungan antara Masdar dan perusahaan utilitas PT Pembangkitan Jawa Bali Investments. Operasi komersial stasiun diharapkan akan dimulai pada kuartal terakhir tahun 2022.

Yang Mulia Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Ketua Dewan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia, menegaskan dukungan penuh kementeriannya untuk investasi Perusahaan Listrik PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PT PJBI) dan Masdar dalam Proyek PLTS Terapung Cirata.

Yang Mulia mengatakan: "Proyek penting ini merupakan investasi Emirat pertama di sektor energi terbarukan di Indonesia, dan proyek ini istimewa karena sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuannya meningkatkan pangsa energi terbarukan."

Sementara itu, Yang Mulia Abdullah Salim Obaid Al-Dhaheri, Duta Besar UEA untuk Republik Indonesia dan Asosiasi ASEAN, menegaskan bahwa kerja sama dalam proyek penting ini mencerminkan hubungan yang terjalin baik antara Republik Indonesia dan Uni Emirat Arab.

Ia mengatakan, "UEA berkomitmen untuk berinvestasi dalam proyek-proyek energi bersih di seluruh dunia, dan berupaya mengambil langkah-langkah positif yang berkontribusi pada pengurangan dampak perubahan iklim. Kami mendukung upaya Indonesia untuk memajukan pembangunan berkelanjutan dan upayanya untuk bertransisi menuju energi bersih."

Pembangkit, yang terbesar dari jenisnya di Asia Selatan dan salah satu pembangkit fotovoltaik surya terapung terbesar di dunia, akan dibangun di atas permukaan Bendungan Cirata, yang terletak di Jawa Barat, Indonesia. Proyek ini akan membantu menyediakan sekitar 800 pekerjaan. Selama proses persiapan pelaksanaan proyek, "Masdar" mengadakan serangkaian inisiatif masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu keberlanjutan dan meningkatkan partisipasi masyarakat setempat.

Muhammad Jamil Al-Ramahi, CEO Masdar, menekankan pentingnya pencapaian ini, menekankan bahwa itu tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan yang diberikan di semua lini pekerjaan dari pemerintah Indonesia dan pemberi pinjaman, serta kedua perusahaan listrik negara " Perusahaan Listrik Negara" dan Perusahaan Penyediaan Listrik "PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PT PJBI)", yang memiliki kerjasama strategis dengan "Masdar".

Al-Ramahi mencatat, "Karakterisasi proyek sebagai proyek strategis nasional merupakan langkah penting yang membantu kami mencapai kemajuan besar ini, sebagaimana tercermin dari pengakuan pemerintah Indonesia atas manfaat ekonomi dan sosial yang akan diberikan proyek Cirata kepada masyarakat setempat dan seluruh Indonesia."

Amir Faisal, CEO perusahaan utilitas PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PT PJBI), mengatakan: "Proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung ini adalah yang pertama di Indonesia dan merupakan langkah penting dalam upaya perusahaan utilitas PT PJBI untuk meningkatkan ketergantungan tentang sumber energi terbarukan, kami di Indonesia menyadari pentingnya proyek-proyek tersebut dan potensi besarnya, dan kami berharap dapat melanjutkan kerja sama yang bermanfaat dengan Masdar dalam proyek-proyek energi terbarukan lainnya sebagai bagian dari upaya kami untuk mencapai tujuan energi bersih nasional kami."

Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, bertujuan untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi negara menjadi 23 persen pada tahun 2025, melalui programnya untuk mempercepat penguatan infrastruktur kelistrikannya. Pemerintah Indonesia baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka ingin meningkatkan porsi energi terbarukan dalam rencana kelistrikan nasionalnya pada periode 2021-2030, dari 30 persen sesuai rencana sebelumnya menjadi minimal 48 persen.

Penerjemah: Didek Yustika http://wam.ae/ar/details/1395302957425