Sat 01-04-2023 11:37 AM
PARIS, 1 April 2023 (WAM) -- UEA berpartisipasi dalam pertemuan Kelompok Kerja Arsitektur Keuangan Internasional (IFA WG) kedua dalam Jalur Keuangan G20 untuk tahun 2023, yang diadakan di Paris, Prancis, pada tanggal 30 dan 31 Maret untuk membahas kemajuan yang dicapai pada rencana kerja WG IFA 2023.
Anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional menghadiri pertemuan tersebut. Delegasi UEA termasuk Ahmad bin Sulaiman, Direktur Kantor Manajemen Utang Federal di Kementerian Keuangan, dan Khalifa Al Faheem, Direktur Senior Operasi Moneter dan Manajemen Moneter di Bank Sentral UEA.
Diskusi pertemuan berfokus pada prioritas Pokja IFA tahun ini, di mana para anggota membahas isu-isu terkait keberlanjutan utang negara dan cara untuk membatasi peningkatannya. Para anggota juga membahas sebagian besar proposal dan arahan untuk mendukung negara-negara yang rentan, dan membahas cara-cara untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Para anggota juga membahas pekerjaan yang sedang berlangsung oleh Bank Pembangunan Multinasional tentang implementasi rekomendasi oleh Tinjauan Independen tentang Kerangka Kerja Kecukupan Modal Bank Pembangunan Multinasional dan cara untuk memperkuat Bank Pembangunan Multinasional untuk mengatasi tantangan global bersama di abad ke-21. Terakhir, para anggota membagikan pandangan mereka tentang dampak kebijakan terkait perubahan iklim terhadap arus modal.
Selama pertemuan tersebut, tim UEA menekankan perlunya berkolaborasi dengan organisasi regional untuk memanfaatkan keahlian mereka dalam merumuskan inisiatif yang akan mendorong keberlanjutan utang global. Tim menekankan pentingnya memberikan insentif untuk transparansi utang guna mendorong penerapan praktik manajemen utang yang lebih baik di negara-negara yang rentan. Tim UEA juga membahas implikasi kebijakan perubahan iklim terhadap arus modal, dan menyoroti pentingnya mempromosikan integrasi yang lebih besar di seluruh pasar keuangan dan memungkinkan kerja sama internasional yang lebih kuat untuk memitigasi potensi distorsi pasar. Oleh karena itu, tim UEA menyarankan agar organisasi internasional mengembangkan alat dan metodologi yang diperlukan untuk melacak dampak kebijakan perubahan iklim terhadap aliran modal.
Para anggota setuju untuk meninjau kemajuan rencana kerja kelompok selama pertemuan mendatang berikutnya, pada tanggal yang akan ditentukan oleh kepresidenan G20 India.
http://wam.ae/en/details/1395303144237